Bila kata hati ditelan sendiri dan kata mereka diambil
peduli, adakah dapat ditutup mulut-mulut tempayan tu semua? Opps, silap. Mulut
tempayan masih boleh ditutup, tapi mulut-mulut “mereka” siapa yang dapat tutup?
Lantas, untuk apa difikirkan kata-kata mereka itu semua? Sedang mereka
berkata-kata dan sibuk mengata-ngata, mereka tak sedar yang mulut mereka sebenarnya
berbau busuk. Kesian. Kalau tak busuk di dunia, pasti busuk di akhirat. Ohh,
lagi kesian ! Kesian hatinya tuli. Si busuk mulut yang tuli hatinya itu lupa daya seorang hamba adalah terbatas, sedangkan yang berkuasa hanyalah Allah. Oh Allah, ampuni aku.